Ekonomi

September, Ekspor Indonesia Turun 6,5% 

JAKARTA - Realisasi ekspor Indonesia pada bulan September, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mencapai US$ 14,83 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,58% dibandingkan Agustus 2018.

"Nilai ekspor September 2018 mencapai US$ 14,83 miliar, atau turun sebesar 6,58% dibanding Agustus 2018," kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti dalam jumpa pers di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, seperti dilansir detik.com Senin (15/10/2018).

Sementara secara tahunan (September 2018 dibandingkan September 2017) angka ekspor ini naik tipis 1,7%. Pada September 2017, ekspor Indonesia tercatat US$ 14,58 miliar.

Dia menambahkan, untuk ekspor komoditas migas secara bulanan (month to month/mtm) mengalami penurunan 15,81%. Kemudian ekspor non migas juga turun 6,58%.

"Untuk komoditas migas MoM (month on month) mengalami penurunan -15,81%," ujar Yunita.

Ekspor minyak secara keseluruhan mengalami penurunan, sedangkan untuk komoditas non migas yang mengalami penurunan secara bulanan, antara lain mesin, perhiasan permata, hingga pakaian jadi.

"Sedangkan untuk kelompok non migas yang mengalami kenaikan harga adalah biji kerak dan abu logam, benda-benda dari besi dan baja dan pulp (bubur kayu)," tutur Yunita.

Pola penurunan ekspor ini sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Pada periode yang sama tahun lalu juga tercatat turun dari US$ 15,19 miliar menjadi US$ 14,58 miliar.

"Juga di 2016 dari 12,75 jadi US$ 50,8 miliar," kata Yunita.

"Untuk ekspor non migas juga sama, mengalami penurunan. Baik di tahun 2016 dan 2017. Jadi polanya sama,"tambahnya.*


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar